fb

Apr 13, 2013

Rasulullah dan 8 dirham yang berkat.

Pagi itu Rasulullah SAW nampak sibuk
memperhatikan bajunya dengan cermat, baju
yang tinggal satu-satunya itu ternyata sudah
usang. Dengan rizki uang delapan dirham, beliau
segera menuju pasar untuk membeli baju.
Di tengah perjalanan, beliau bertemu dengan
seorang wanita yang sedang menangis. Ternyata
ia kehilangan uangnya. Dengan kemurahan hati,
beliau memberikan 2 dirham untuknya. Tidak
hanya itu, beliau juga berhenti sejenak untuk
menenangkan wanita itu.
Setelah itu, Rasulullah SAW lalu melangkah ke
pasar. Beliau langsung mencari barang yang
diperlukannya. Dibelinya sepasang baju dengan
harga 4 dirham lalu bergegas pulang. Di tengah
perjalanan, beliau bertemu dengan seorang tua
yang telanjang. Dengan iba, orang itu memohon
sepotong baju yang baru dibelinya. Karena tidak
tahan melihatnya, beliau langsung memberikan
baju itu. Maka kembalilah beliau ke pasar untuk
membeli baju lagi dengan uang tersisa 2 dirham,
tentu saja kualitasnya lebih kasar dan jelek dari
sebelumnya.
Ketika hendak pulang lagi, Rasulullah SAW
kembali bertemu dengan wanita yang menangis
tadi. Wanita itu nampak bingung dan gelisah. Ia
takut pulang karena khawatir dimarahi
majikannya akibat sudah terlambat. Dengan
kemuliaan hati beliau, Rasul langsung
menyatakan kesanggupan untuk
mengantarkannya.
”Assalamu’alaikum warahmatullah”, sapa
Rasulullah SAW ketika sampai rumah majikan
wanita itu. Mereka yang di dalam semuanya
terdiam, padahal mendengarnya. Ketika tak
terdengar jawaban, Rasulullah SAW memberi
salam lagi dengan keras. Tetap tak terdengar
jawaban. Rasul pun mengulang untuk yang ketiga
kalinya dengan suara lantang, barulah mereka
menjawab dengan serentak.
Rupanya hati mereka diliputi kebahagiaan
dengan kedatangan Nabi. Mereka menganggap
salam Rasulullah SAW sebagai berkah dan ingin
terus mendengarnya. Rasulullah SAW lalu
berkata,”Pembantumu ini terlambat dan tidak
berani pulang sendirian. Sekiranya dia harus
menerima hukuman, akulah yang akan
menerimanya”. Mendengar ucapan itu, mereka
kagum akan akan budi pekerti beliau. Mereka
akhirnya menjawab, “Kami telah memaafkannya,
dan bahkan membebaskannya.”
Budak itu bahagia tak terkira, tak terhingga rasa
terima kasihnya kepada Rasul. Lalu ia bersyukur
atas karunia Allah SWT atas kebebasannya.
Rasulullah SAW pulang dengan hati gembira
karena satu perbudakan telah terbebaskan
dengan mengharap ridha Allah SWT. Beliau pun
berujar,”Belum pernah kutemui berkah 8 dirham
sebagaimana hari ini. Delapan dirham yang
mampu menenteramkan seseorang dari
ketakutan, memberi 2 orang yang membutuhkan
serta memerdekakan seorang budak”.
Demikian kisah Rasulullah dengan 8 dirhamnya
yang menjadi berkah. Meski hidup sederhana,
beliau sangat murah hati dan banyak bersedekah.
Suatu sikap mulia dan semoga kita bisa berusaha
meneladaninya.
Kisah Rasulullah SAW dan Delapan Dirham Penuh Berkah

No comments:

Post a Comment